LANGUAGE

Cari artikel

Pembuatan jalan aspal di Amazon, Brazil, dengan maksud baik

ID
3 menit baca
Jika petani membuka 32% hutan dalam 50 kilometer jalan aspal, pertambahan 6.000 kilometer jalan menghilangkan hingga 270.000 km2 hutan.

Beberapa minggu yang lalu, CIFOR menghadapi permasalahan teknis sehingga rekan sekalian menerima beberapa copy e-mail yang sama. Untuk mengatasi ini, kami membuat beberapa perubahan agar rekan-rekan tidak mengalami hal ini lagi. Kami harap semuanya dapat teratasi. Dengan demikian kami akan mengirimkan kembali tulisan terakhir kepada rekan-rekan yang belum mendapatkannya. Untuk memperoleh paper/makalah tersebut silahkan menghubungi Karen Schwalbe di kschwalbe@whrc.org, dan bukan kscwalbe@whrc.org.

——————————————————————————–

Lebih dari dua pertiga dari seluruh deforestasi yang terjadi di Amazon, Brazil, terjadi di sepanjang 50 km jalan raya aspal utama. ’Avanca Brasil’, rencana pengembangan ekonomi nasional pemerintah Brazil, mengajukan usulan untuk memperluas atau menambah lebar jalan aspal di Amazon dari 12.000 menjadi 18.000 kilometer. Luasan ini menjadi hampir duakali lipat dari persentase luasan hutan di dalam 50 kilometer jalan aspal, berarti meningkat dari 16% menjadi 28%. Hal ini jelas-jelas akan menambah deforestasi dan meningkatkan resiko kebakaran hutan.

’Road paving, fire regime feedbacks, and the future of Amazon forests’ yang ditulis oleh Dan Nepstad et. al., dan dimuat dalam Forest Ecology and Management, menganalisa dampak potensial dari usulan terhadap perbaikan jaringan jalan. Jika petani membuka rata-rata 32% hutan di dalam 50 kilometer jalan aspal, maka mereka membuka rata-rata hanya 5% dari luasan hutan dalam jarak yang sama dari jalan aspal. Berdasarkan hal ini, penulis menyimpulkan bahwa menambah aspal jalan sepanjang 6.000 kilometer menyebabkan hilangnya hutan dengan luas antara 120.000 dan 270.000 kilometer persegi. Perkiraan tertinggi adalah hampir sama dengan luas Equador.

Sebagai akibat dari perbaikan jalan yang diusulkan maka sekitar 192.000 kilometer persegi hutan yang mudah terbakar akan menghadapi resiko kebakaran hutan yang lebih tinggi. Kajian yang sebelumnya pernah dilakukan menunjukkan bahwa kebakaran yang sering terjadi umumnya terdapat di kawasan hutan yang berdekatan dengan kawasan pertanian dan penebangan. Pembuatan jalan aspal tampaknya cenderung akan meningkatkan kedua aktifitas tersebut.

Jalan-jalan yang diaspal juga akan memudahkan para petani dan penebang merambah ke lokasi pemukiman penduduk asli dan taman nasional. Sekitar seperempat dari seluruh pemukiman penduduk asli dan kawasan konservasi milik pemerintah federal berada di dalam 50 kilometer jalan yang rencananya akan diaspal oleh pemerintah.

Pengaspalan beberapa jalan bisa memberikan beberapa keuntungan substansial bagi petani kecil dan penduduk kota setempat. Contohnya, perbaikan sebagian jalan utama Transamazon antara Altamira dan Maraba di Para akan memberikan berkah bagi 400.000 penduduk yang tinggal dekat daerah tersebut. Seseorang akan mengatakan hal yang serupa tentang pembuatan jalan antara Rio Branco dan Assis di Acre. Meskipun demikian, pada kasus lainnya perbaikan dilakukan pada lokasi dimana hanya sedikit penduduk yang diuntungkan, namun ancaman kerusakan terhadap lingkungan cukup tinggi.

Sehingga pertanyaan yang muncul adalah: Apakah ’Avanca Brasil’ akan membuat Brazil maju?